“Remember that wherever your heart is, there you will find your treasure.” (― Paulo Coelho, The Alchemist)

Tentang Fanfiksi, Tentang Berkarya

Sunday, December 26, 2010
"...dengan fiksi, seseorang dapat lebih bebas mengatakan kebenaran..." [Philip Sington, The Einstein Girl]

disclaimer: even eve, via http://rinidwicahyanti.tumblr.com

Kalau diingat-ingat, sudah hampir empat tahun saya berkecimpung di dunia fanfiksi. Dimulai dari cerita ringan dengan bumbu humor, menulis masih kaku dengan EYD seadanya, dan segala macam bentuk ekspresif yang kalau jaman sekarang disebutnya ala newbie; dari yang benar-benar cuma menyalurkan ide, bersenang-senang dan memuaskan imajinasi terpendam; sampai sekarang bisa mencari celah plot karya asli, menggali karakterisasi, merekonstruksi misteri, hingga memainkan diksi. Kalau dikatakan fanfiksi adalah hidup, rasanya sangat berlebihan. Tapi kenyataannya, hidup saya selama ini diwarnai oleh fanfiksi.


Fanfiksi bukan sekedar mengarang dan menulis, bukan sekedar meminjam nama karakter yang sudah ada lalu merangkai kisah. Fanfiksi adalah berlogika, berintuisi, baru bertutur. Dari fanfiksi seseorang busa belajar jeli terhadap segala kejadian, belajar mengenali orang lain dan bentukan karakter, belajar antisipasi terhadap hal-hal yang mungkin terjadi. Fanfiksi lebih dari sekedar fiksi biasa, lebih dari hanya berimajinasi bebas tanpa batas. Fanfiksi dibatasi dinding batas etis dan toleransi. Menulis fanfiksi adalah menulis dengan etika dan batasan, dan menghargai pembaca serta imajinasi mereka. Menulis fanfiksi bukan seperti menulis fiksi, yang mana 'memaksa' pembaca memasuki alam penulis. Menulis fanfiksi berarti mengenali pembaca, menerka mereka dan berusaha membawa imajinasi mereka ke alur baru yang belum mereka pikirkan.


Menulis fanfiksi berarti menghargai.


Dari fanfiksi saya mengenal dunia. Dari fanfiksi, saya mengenal apa yang disebut dengan menulis. Mungkin tak sedikit yang menganggap menulis fanfiksi adalah hobi anak-anak. Anime/manga adalah hobi anak-anak. Ah, padahal gambar-gambar sederhana itu adalah jendela dunia--jendela realita, jendela kepribadian manusia. Hanya kemasan modern dari 'panggung sandiwara'.


Entah mau sampai kapan menulis fanfiksi. Meski sekarang saya sedang sibuk-sibuknya, menulis masih tetap saya coba jadikan prioritas pribadi. Bagi saya itulah refreshing. Meski katanya fanfiction.net sedang dilanda krisis, sudah kena imbas 'globalisasi', tetap saja itu rumah untuk saya. Dan untuk teman-teman yang saya temukan di sana, mereka tidak kalah berharga dari orang-orang yang bisa saya tatap langsung wajahnya.


Tentang fanfiksi, adalah tentang berkarya.
Be First to Post Comment !

Custom Post Signature

Custom Post  Signature